Total Penayangan

Popular Posts

Followers

19 July 2009

Di Batam Sudah 3 Bulan?

Bila Anda Tiba Anda Menyesal.... itulah akronim pertama dari Batam yang aku dengar 1 hari sedatangnya ku di Batam 15 Mei lalu. Perasaan menyesal seperti apa? yang bagaimana kala itu aku tak tahu. Memang setibanya ku dijemput di Bandara Hang Nadim pukul 17.00 waktu Batam ada perasaan aneh, lampu jalan yang tak terang benderang serta kiri kanan yang kulihat masih banyak semak belukar seakan kota ini tak terawat dan masih banyak belantara.
Bahu jalan yang tak terurus, banyak debu yang berterbangan apalagi dihiasi oleh kiri kanan kulihat rumah liar (ruli) yang dibangun seenaknya menambah kesan kumuh pulau yang kini aku tinggali dalam mengais keberkahan Tuhan.

Sesal menyesal itu datang seminggu ketika kesepian meraja dalam diriku, Ku tak berkeluarga, tak punya sanak saudara, family di Batam ini. Kemana aku harus mengadu dan mengeluh, dalam genggamanku hanya sebuah ponsel yang ku isi dengan banyak isi ulang yang menjadi temanku. Ku berkeluh, berkesah ke kampung halaman ku, pada Ayah, Ibu, atau saudara bahkan teman yang tak pernah ku keluhkan menjadi teman bicara yang asyik dalam membunuh perasaan sepi ini.
Sabar sabar dan sabar lagi, hanya kata itu yang kudengar dari semua nomer ponsel yang aku hubungi. Sekalinya ada yang bersimpati mereka hanya berujar "mau pulang lagi, biar kusiapkan tiketnya" hanya kata itu yang terus terulang.
Ku pikir di batam ini aku akan menjadi worker, begitu tiba tak menunggu lama aku langsung kerja, kerja dan uang uang uang begitu hasilnya. Tapi anggapan itu salah, Surviver, mencoba betah dengan bertahan. Betah dan bertahan begitu mungkin.
Apa dan mana pengalaman ku selama 1/4 tahun di batam ini boleh di bilang nihil, nol besar. Aku tak punya komunitas yang sehati dan sejalan. Ku hidup hanya pada komunitas yang keras, mengandalkan otot bukan urat saraf.
Kini kuberharap ada teman dan kekasih di batam ini, di tengah kerinduanku akan dia yang memaksaku berangkat ke sini dan kerinduanku pada gelak tawa dan bahak kawan saudara yang menikmati kopi hangat dan berbatang rokok di tangannya. Insya allah bulan 11 aku pulang, dan jangan ada ke rinduan dalam hatiku akan batam.
Baca selengkapnya »

13 July 2009

3 bulan sudah di Batam

Satu tri wulan aku di batam, ga banyak hal yang ku temui istimewa... semuanya gersang, kering, panas seperti cuaca di mana tempatku tinggal. Perumahan Taman Pesona Indah Tanjung Uncang Batu aji kota batam dimana aku tinggal tak ada sama sekali pemandangan yang dapat menyejukan hati. Tak ada tanah tinggi dan lapangan yang luas, rumput yang hijau dimana aku bisa berbaring menatap bintang dan arah rasi bintang yang tepat jatuh di kampung halaman ku Karawang Jawa barat.

Tak pernah terpikir oleh ku aku akan jauh pergi meninggalkan kampung halamanku yang airnya ku minum jutaan galon sudah selama lebih dari 1/4 abad. terkadang jika di malam hari rasanya ku ingin menikmati malam di karawang dengan segelas kopi hangat dan berbatang rokok yang ku hisap. Tapi entah seperti jauh hal itu dapat kulaksanakan karena kehidupan di sini kota batam yang ku singgahi dan kunaungi selama ini begitu keras.

Ada akronim dari kota batam yang ku dengar dari orang-orang yang senasib mungkin dengan ku. BATAM kata mereka Bila Anda Tiba Anda Menyesal begitu bunyinya. Memang setibanya aku di batam 3 bulan yang lalu di bandara Hang Nadim batam ada perasaan menyesal meninggalkan Soekarno Hatta Jakarta, karena di batam tak ada yang khusus yang menentramkan hati. Semua panas, gersang, banyak bukit yang dipapas habis rata dengan permukaan kaki bukit.

Akronim kedua BATAM Bila Anda Tabah Anda Menang begitu bunyinya, entah benar atau tidak. Akronim yang kedua ini seakan batam seperti medan pertempuran. Medan yang seperti apa entah. Memang di rasa keras kehidupan di batam, tepo seliro, toleransi mungkin tak ada lagi. Bahkan pekerjaan yang berat dan keras yang seharusnya dilakukan oleh mesin dilakukan oleh manusia dengan segenap akal dan daya yang mereka punya.

Pertempuran hawa nafsu, mungkin juga seperti itu, suatu yang halal akan sulit ditemui di sini. semua subhat, banyak keraguan jika kita menikmati rejeki di sini.
bersambung....

Baca selengkapnya »

06 June 2009

Kutipan Usang berita seputar Batam yang ada benarnya

Kamis, 20 September 2001

Orang Masuk ke Batam Diatur Perda

Batam, Kompas

Pemerintah Kota (Pemko) Batam mulai memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran dan Pengendalian Penduduk dalam Daerah Kota Batam, 1 Oktober mendatang. Pihak Pemko dan Otorita Batam (OB) sudah menyiapkan personel petugas di lapangan dan pintu-pintu masuk sebagai tempat check point bagi pendatang ke Batam.

"Tanggal 1 Oktober ini Perda Kependudukan di Batam sudah mulai efektif diberlakukan. Mudah-mudahan saja segala sesuatunya bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan," kata Kepala Dinas Kependudukan Batam Drs Said Hasyim kepada Kompas di Batam, Rabu (19/9).



Perda Kependudukan ini bertujuan sebagai antisipasi pengaturan orang yang masuk dan keluar Batam. Isi Perda Kependudukan ini antara lain menyebutkan, setiap pendatang di Batam dengan maksud mencari kerja dikenai uang jaminan sebesar ongkos tiket ke daerah asal dan menunjukkan uang biaya hidup sebesar Rp 300.000 untuk tinggal selama 15 hari. Apabila tak memiliki uang jaminan, Pemko Batam berhak menolak pendatang tersebut.

Dalam Perda Nomor 21 ini juga disebutkan, pendatang yang tujuannya mencari kerja ke Batam harus mempunyai jaminan dari keluarga yang memiliki domisili tetap yang bertempat tinggal di permukiman yang legal, bukan rumah liar. Pendatang yang sudah berada di Batam selama 15 hari diperkenankan memperpanjang masa tinggalnya atas persetujuan kepala desa atau kelurahan setelah mendapat permohonan dari pihak keluarga.

Hasyim menjelaskan, diberlakukan Perda Kependudukan ini bukan berarti ingin membatasi orang masuk ke Batam. Siapa saja boleh datang ke Batam sepanjang memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Tujuan Perda Kependudukan ini semata-mata untuk mengendalikan dan menata ulang soal kependudukan di Batam agar tidak menimbulkan masalah di masa depan bagi Kota Batam.

Sebagaimana data OB, pertumbuhan penduduk rata-rata meningkat antara 15 sampai 20 persen tiap tahunnya. Pada tahun 1978 penduduk di Batam berjumlah 31.800 orang, naik menjadi 43.000 jiwa tahun 1983. Kemudian naik lagi menjadi 95.800 jiwa tahun 1990 dan 10 tahun kemudian menjadi 462.528 orang.

Menurut Hasyim, saat ini Pemko sedang menyiapkan 183 orang sebagai personel petugas di lapangan, mulai dari petugas pengawasan di lapangan, di pelabuhan-pelabuhan dan di pintu-pintu cehck point. Ada sebanyak 12 pintu pelabuhan keberangkatan yang sudah disiapkan personelnya yang masing-masing pelabuhan diisi dua orang. Ke-12 pelabuhan itu adalah Belawan, Tanjung Priuk, Kuala Tungkal (Jambi), Palembang, Tanjungbalai Karimun, Kundur, Tanjungbatu, Tanjungpinang, Selat Panjang, Buton (Kabupaten Siak), Tembilahan dan Dumai (Riau). (smn)

Baca selengkapnya »

Kangen Karawang...


Kumaha damang Karawang.....???? panginten teh nu panas di karawang wae tapi da batam lebih panas........
Ieu tah peta Batam teh....

Alamat Abdi teh Di Perumahan Taman Pesona Indah C1 No.6 RT.01 RW 09 el. Tanjung Uncang Kec. Batu Aji Kota Batam sok pilarian weh dina peta na. sakitu panginten sekilas info ti abdi... Kangen karawang...

Baca selengkapnya »

17 May 2009

Pangalaman Di Batam Bagian Ka 2

Duh kanggo saderek-saderek anu bade ka batam sing tiasa-tiasa milah-milah padamelan naon nu bade dilaksanakeun di batam. Teu aya anu aneh da di kota batam mah... Mung panas ngaheab sareng cuacana teu tangtu.



Baca selengkapnya »

18 April 2009

My Experience In Batam

Menyedihkan?????
Pernah Ke batam??? Ga banyak hal yang aneh buat sodara-sodara saya yang tinggal di kota-kota besar se-jawa dan bali. Yang katanya gaya hidup, salary? semua salah besar, big wrong budy...
Apalagi yang pernah hidup di kota jakarta, daerah satelit sekitar jakarta kehidupan ga jauh beda, semua sama.....

yang beda cuma saya, kami dan semua orang yang baru datang ke sini. so, jika mau pergi ke sini, pikir dua kali jika harapan salary yang ingin diperolehHHHHH
jurnal saya sampai sini nantin kita sambung lagi.
Baca selengkapnya »

05 April 2009

Jus Bloger

Pada posting kali ini saya akan membahas tentang bagaimana membuat jus blogger. Walau saya bukan seorang chef blog seperti Kang Rohman yang sering saya copy paste resep-resepnya tapi saya akan mencoba menjelaskannya dengan sampai tidak jelas.
Bahan pertama yang harus disiapkan adalah : semangat, mau pusing, jangan ada pemandu sorak atau menyoraki diri biasanya dengan kata-kata GO BLOG! awon sareng teu raos kadanguna. Minat bakat dan mental sangat diperlukan, coz jus ini agak-agak susah, jika berhasil bikin BANGGA.... (bangga mah ceuk urang sunda mah susah)

Bahan Kedua seperangkat CPU (computer personal unit) yang dapat terkoneksi dengan jaringan internet. Familiar dengan copy dan paste, ga pasif2 amat dalam bahasa inggris, jika agak kesulitan sekalian kamus bahasa inggris lebih baik mendampingi dari pada didampingi si doi.
Cara pembuatan :
Koneksikan CPU anda dengan jaringan internet
mualilah dengan berdoa dan tatap lekat-lekat monitor CPU anda.
biasakan dengan pencarian google tips n trick membuat blog.
daftarkan diri untuk memiliki blog.
setelah terdaftar muali deh tercengang terbelalak, tertegun, marah kesal.
ala bisa karena biasa Java atau HTML lama-lama juga bisa.
halaman telah siap, dan bisa dinikmati. jagan males untuk buat posting agar blog tetap sejuk dan enak dinikmati.
maaf... GO GO BLOG!
Advice : BE BLOGGER JANGAN DEKIL Coz U are Internet celebritis....
Baca selengkapnya »

Sundanis

Hidup dan terlahir di daratan sunda "tataran" sunda mebuat saya sedikit berbangga hati. Orang sunda yang polos, lugu, penuh haru dan biru.
Alhamdulillah saya dilahirkan di tatar sunda (daratan sunda) yang berada di satu pulau yang bernama jawa tapi orang-orangnya tak mau disebut sebagai orang jawa padahal letaknya di pulau jawa bagian barat.
Orang sunda sangat pandai basa basi, untuk menyampaikan suatu maksud kadang kala harus kemana-mana, kesana kemari, tak mau mengunggkapkan pokok masalahnya dengan tegas dan jelas. Hingga kini orang sunda seperti itu. Malu-malu tapi mau.....

sejak masuk sekolah dasar sampai dengan sekolah menegah pertama saya belajar tata bahas sunda, sastra sunda yang kaya namun tak berbekas.
Ada satu tembang (pupuh) atau nyayian atau syair sunda yang sampai saat ini masih saya ingat.
Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih

Ari beurang ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna

jika diterjemahkan kira-kira seperti ini.
anak kecil bisa terbang
biasanya tengah malam
keliling melayang-layang
mencari yang manis
berupa buah-buahan
apa saja yang didapat

kalau siang bergantungan
penuh di dahan kayu
bersuara bersautan
seperti itu apa namanya

lucu juga kalo diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia karena saya terbiasa menembangnya dalam bahasa sunda, tapi dengan lagam yang sama masih bisa loh dinyanyikan dalam bahasa Indonesia....
Siapa tahu arti kinanti????
Nama kinanti itu indah tapi pupuh kinanti yang tadi menyatakan kalo itu ........!
permios....
Baca selengkapnya »

02 April 2009

Entah....

Tulisan ini seharusnya saya ungkapkan secara lisan kepada kamu, tetapi karena setelah dipikir terlalu banyak dan saya akan mempersingkatnya serta mengingat tidak banyak waktu kamu untuk mendengar segala ocehan dan sumpah serapah saya.



Walau siang hari, ketika saya mengatakan lewat telepon begitu lepas dan penuh keyakinan bukanlah berarti tidak dihantui rasa kecemasan ketika harus menunggu jawaban yang akan kamu kemukakan beserta alasanya.

Sebagai manusia memang saya selalu membutuhkan pengakuan dari lingkungan sekitar untuk membuktikan bahwa saya ini ada dan bukan sebagai pelengkap suatu komunitas dari ekosistem.


Baca selengkapnya »

Pelangi Masa Depan

Assalamualaikum Wr, Wb

Sebelumnya dengan segala kerendahan hati dan terlepas dari keakuan diri saya haturkan permohonan maaf yang mendalam.

Dalam kegalauan hati ini, akankah terjawab suatu keraguan yang menyelimuti.


Jika pengalaman serta kesalahan menjadi sandaran dalam melangkah, apakah sikap serta tutur yang telah terlepas menjadikan penilaian atas diriku ini.?

Semoga perbaikan akan menyertai ku serta kebaikan bersama mu. Akankah? Ku harap itu dari mu.

Wassalamua’laikum Wr, Wb


Baca selengkapnya »

Karena Mu Aku Ada

Entah ... apa yang membuat aku dapat merangkaikan kata-kata ini sehingga ada rasa ingin melayangkannya kepada mu. Yang jelas kedatangannya, salah satu sisi bagian hidup kamu telah menggugah logika dan sejarah masa lalu aku yang telah lewat dan hanya dapat terkenang jika ada peristiwa dan hal yang mengugah memori itu.
Bila ku berpikir secara sehat, aku merasa bodoh jika harus terhenti sejenak untuk mengingat dan mengenang masa-masa itu. Tak apalah .....,aku, kamu dan peristiwa itu merupakan bukti dari keberadaan kita di masa lalu yang telah membuat rentetan hingga keberadaan ku di sini dan saat ini. Walau jika ditelaah lebih jauh, jika harus terhenti menyambut masa yang lalu yang pernah menjadi penyakit hati dan pengeroposan jiwa, pastilah bodoh oleh anggapan publik, tapi apapun yang telah terjadi haruslah dinikmati rasa getir dan mengenaskannya hidup ini.
Tadinya ku berpikir kedatangan dia, karib mu dan sisi hidup kamu akan menjemput ku dan mengantarkan aku menghampiri kamu untuk mengulang kembali dengan harapan-harapan yang lebih besar dari sebelumnya. Tetapi aku tak tahu dan tak ku mengerti sama sekali
Baca selengkapnya »

Ketika suatu kenyataan tak seindah dari khayalan

Membayangkan yang menjadi khayalan merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi sang pengkhayal. Mengukuti alur dari imajinasi yang tergurat dalam pikiran. Hiruk pikuk dan ricuh dalam kehidupan semu dalam angan seakan menenggelamkan kenyataan di sekitar yang senyap dan sepi tanpa kehadiran diri yang telah hilang diculik sang khayal yang lebih menjanjikan.

Hidup di atas mimpi yang berlangitkan harapan seakan lebih ternikmati di banding suatu kenyataan yang kita rasakan. Adakalanya kita harus berhenti dari angan itu, ketika sang kenyataan menyiram kita dengan air waktu dan alur hidup sesungguhnya. Jika aku lebih lama berpikir terlalu jauhkan pikirku jikalau menjemputmu dari dunia khayalku, megajakmu ke dalam kenyataan yang utuh, dimana apa yang kita sentuh, dan rasakan nyata adanya. Aku harap kamu bersedia, kesediaan kamu yang terdorong dari niat baik yang tulus, menjajaki kebersamaan dari hidup yang nyata tanpa keraguan. Hanya itu seruanku untukmu yang terkasih, yang terpisahkan antara kenyataan dan khayalku. Senyum yang mengembang pelipur lara.
Andreas
Baca selengkapnya »

Surat Ku

Kamar ku, 24 Februari 2004
21. 35 WIB
Teruntuk
LAIL
Di mana dan kapan saja
Assalamualaikum Wr, Wb
Dear Lail,
Ini ketiga kalinya andre nulis surat buat kamu. Terdorong oleh rasa kagum dan suka, mungkin itu cukup menjadi alasannya. Biasa bagi yang lain tapi luar biasa bagi saya.

Sebenarnya saya bukan orang yang pandai buat merangkai kata-kata, bukan penulis yang baik. Terbukti selama sekolah saya mengarang tak pernah dapat nilai 8. Tapi apalah daya, saya coba menuliskan dan merangkaikan kata demi kata yang ada dalam hati ini buat kamu.

Kamu boleh percaya, pertama saya lihat kamu waktu itu, ada perasaan kagum. Saya sering curi pandang ke kamu. Ah ... itu nggak perlu diungkapkan lagi. Saya yakin kamu sudah tahu. Wajar ya ... sebagai laki-laki saya kagum sama kamu. Kamu cantik dan bukan hanya itu, masih banyak lagi yang belum aku ketahui dan perhatikan dari diri kamu.

Aku. Jujur ! Setiap orang mungkin hanya sedikit jujurnya, tapi aku rasa untuk perasaan cinta, suka, sayang ... orang mana mungkin berbohong, begitu juga dengan perasaan saya sekarang ini.

Rasa kagum, penasaran dan bla bla bla yang lain telah memenuhi pikiran saya. Maka dari itu surat demi surat yang kamu terima buat pengobat rasa penasaran saya sama kamu. Sebenarnya saya ingin ngobrol, bertanya dan tertawa sama kamu. Tapi terasa ada dinding pemisah antara kamu dan aku. Dan mudah mudahan bukan ego kamu yang menjadi pemisah. Hati dan pikiran saya sudah banyak dengan pertanyaan seputar kamu. Semua sudah tercemar, teracuni dengan pertanyaan seputar “Lail” siapa sih dia? Dimana rumahnya? Kapan lahirnya? Dan uh... banyak lagi. Dari pertanyaan seputar biodata sampai yang pribadi. Nggak keterlaluankan semua itu?

Terkadang memang ada pikiran negatif, ngeres, lamunan jorok tentang kamu, tapi maaf bukan kamu yang terbayang, tapi Titi Kamal. Kalaupun terbayang kamu mungkin cuma setengah leher ke atas atau paha ke bawah. Bukannya seneng malah bingung memang kamu seperti itu ? soalnya yang saya lihat waktu itu tertutup dari atas ke bawah yang keliatan cuman muka dan aksesorisnya juga jari tangan kamu sama kuku-kukunya.

Selagi nggak bosen kamu baca, saya masih banyak yang ingin diungkapkan seputar kamu dan perasaan saya. Banyak harapan saya ingin wujudkan mungkin salah satunya kenal kamu, jadi pacar kamu, setelah itu selanjutnya kita rencanakan berdua. Kalaupun ada tanggapan baik dari kamu mungkin bukan yang mustahil semuanya itu dapat terwujud. Aku nggak mimpikan ? nggak ... buktinya aku malah berdebar-debar kala menulis dan berharap apa yang aku tulis dapat dipahami dan diterima sama kamu.

Lela ... setelah beberapa paragraf aku tulis. Saya malah yakin kalau kamu banyak mendatangkan inspirasi buat saya, terbukti biasanya nggak bisa ngarang atau nulis ilmiah, tapi ... sekarang wuih ... udah banyak banget sampe tumplek semuanya. Nggak apa-apa yang penting hurufnya nggak ada yang tumpah.

Jikalau ada tanggapan baik dan bukan sekedar iseng atau ngisengin, saya mohon dibalas secepatnya dengan apa adanya. Dan maaf saya boleh minta foto, biodata kamu? Yang paling penting cinta buat ngilangin dahaga saya. Itupun kalau kamu nggak keberatan dan nggak punya ikatan dan janji dengan lelaki lain.
Dan untuk kamu tahu, kamu sudah mendapatkan 1/5 bagian dari hati saya, karena 4/5 bagian yang lain sudah saya berikan kepada diri saya sendiri, Allah SWT tuhan saya, keluarga saya, dan teman sahabat serta karib yang mencintai saya.

Nggak bosen kan kamu baca surat ini. Saya akhiri saja. Pokoknya semoga kamu juga punya harapan seperti saya. Dan kamu juga bukan hanya sekedar singgah sesaat di hati saya, tetapi berlabuh dan menetap serta menjadi bagian dari kehidupan saya.
Untuk sumber inspirasiku, positif dan negatif, sehat dan jorok pikiran, Lail ... sejahtera buat kamu! Semoga Allah SWT melindungi dan mengasihi kamu.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Hormat saya,



Andreas Kurniawan
Baca selengkapnya »

Aku Tak Percaya Hari Esok

Aku paling tak percaya hari esok
Karena dua kemungkinan yang menjadi teka-teki
Terjadi ...
Atau tidak terjadi

Aku tak mampu membuat kesempatan
Hanyalah Dia pembuatan kesempatan
Aku hanya memanfatkan kesempatan yang telah diberikan-Nya


Aku tak yakin hari esok
Karena kesempatan kali ini telah lebih baik dari hari kemarin
Aku tak percaya hari esok
Karena aku sangat ingin memaksimalkan hari ini.

Aku tak suka hari esok
Karena hanya Dia yang merencanakan dan mengaturnya.
Aku tak yakin hari esok
Seindah apapun kau lukis dan rekayasa
Hanya Dia Yang Maha Tahu dan Maha menghendaki
Dia dan hanya Dia yang ku yakini akan janji esok untuk ku

Jalani hidup sebaik-baiknya untuk hari ini
Esok kau jelang ....
Andreas Kurniawan
Perintis Komputer, 31 Januari 2004
Baca selengkapnya »

Hidup baru untukku?

Menjalani hidup dengan kebersamaan bahak tawa dan isak tangis akan silih berganti akan dihadapi dan mungkin telah dirasakan sebelumnya. Yang mungkin berbeda hanyalah kali ini kita telah terbebani tanggungjawab atas ikrar kesediaan mengarungi hidup bersama memperkaya jiwa dengan tanggungjawab terpikul yang membatasi aktivitas masa muda dan sejarah diri yang telah dilewati hingga detik ini.
Akan terasa amat berat jika mental emosional tak dapat dikendalikan, karena bagaimanapun juga kini kita akan melangkah pada sifat dasar manusia yang beradab guna melanggengkan dan memelihara generasi.

Pelajaran mungkin telah terpetik sebelum kita melangkah pada gerbang titian rumah tempat kita membaktikan diri selain karena tuntutan biologis manusia yang mengharapkan dan amat mengaharapkan dapat terpenuhinya semua kebutuhan lahiriah dan batiniahnya saja.
Setiap hembusan napas, debaran jantung telentang dan telungkupnya akan penuh dengan makna dan melahirkan sesuatu langkah pola pikir cipta dan karsa.
Adakalanya ketika hanya berkhayal merenungi keberadaan disisi mana kita berada akan memandang jauh suatu sisi yang telah kita lewati.
Akankah hari-hari yang lambat laun terarungi akan menyita waktu ? teramat sadar dan tak dapat terpungkiri jika semua itu akan terkesiap menyibak menyeruak, dan menyiksa diri yang ingin terbebas tanpa kekangan suatu janji yang telah terikrar. Yakinkan diri bahwa itu adalah sebagian kerikil yang berusaha memperlambat dan merusak keindahan titian yang terbina.
Adakah hidup baru ini tanpa tujuan ? akan lebih baik jika terencana baik dengan segala program jangka pendek, dan panjang beserta teorema teorema- hidup yang akan dikemukakan dan dipertahankan di hadapan lingkungan kehidupan.
Hidupku punyaku apa yang kulakukan untukku, kujalani hidup dulu, saat ini dan masa yang akan datang hanya untuk kebahagiaanku. Menjalani hidup sebaik-baiknya adalah tujuanku.


Baca selengkapnya »

Kicauanku Untukmu Tempatku berteduh

Kicauanku Untukmu Tempatku berteduh
Mulai hari ini setelah ritual itu selesai, dan janjiku terhadap diriku telah berkumandang maka telah terikatlah semua apa yang ada pada diri kita masing-masing yang terserak berkumpul menjadi satu walau banyak karakter yang sama dan berbeda di dalamnya. Sekedar untuk mengingatkan bahwa apa yang telah dilakukan telah terpikirkan secara arif dan bijaksana layaknya mahluk yang mempunyai misi untuk berkembang biak untuk kelangsungan kehidupan di dunia yang fana. Tak ayal semua hak dan kewajiban bukan menyangkut personal atau individu belaka melainkan demi kepentingan “kita” antara kamu dan aku. Haruslah ada kesesuaian tanpa ada paksaan karena begitulah adanya. Melangkah bersama kehadapan gerbang yang baru bagi awamnya kita menghadapinya.

Memadukan langkah yang selaras dan serasi ketika mencari keidealan berperan bersama yang harmonis berstruktur dengan pola yang beragam namun berkesan estetik tanpa menghilangkan esensi diri masing-masing. Berpatokan pada skenario hidup yang terencana tanpa menghilangkan improvisasi diri yang terarah dan tak berlebih. Mengandalkan skill masing-masing demi membangun cita-cita diri yang hakiki tanpa menghilangkan pembelajaran dalam hidup.
Mencurahkan segenap perhatian, perasaan dan kemampuan demi satu keabadian dan panutan hidup kelak. Bukan kesempurnaan yang dituntut tetapi kemauan menuju arah perbaikan yang diperlukan karena Dia tidak pernah menuntut kita mencapai kesempurnaan melainkan manusia hanya dikenakan suatu keharusan melakukan usaha perbaikan dan hanya Dia yang maha tahu. Untaian kasih yang tak pernah terputus karena saling pengertian dan mengisi serta kecerdasan memanajemen apa yang telah ada dan punyai. Kesempurnaan manusia terletak pada keinginannya melakukan perbaikan kearah yang lebih positif dan bemakna di dalam hidupnya. Lakukan apa yang disukai tanpa menyepelekan norma-norma dan jalan agama yang dipegang tanpa layaknya kekangan dalam hidup, bebaskan dengan tanggung jawab, lepas yang terkendali.
Selama dapat mempertanggungjawabkan semua hal dan dapat meyakinkan orang mengapa melakukan suatu tindakan tersebut tak menjadi suatu halangan mengikuti kata hati. Pledoy yang positif dan arif sangat dihargai ketimbang suatu kebohongan yang dapat meruntuhkan keyakinan diri. Berpegang pada keharmonisan sosial tanpa bergantung dan merugikan sekitar. Mutualisme dalam bersosial dan menjaga harkat martabat diri dan pasangan hidup merupakan sikap agung dan mulia. Memacu diri kearah hidup yang selalu bermanfaat untuk mahluk dan alam raya dengan memperhatikan keseimbangan antara diri, jiwa dan keadaan waktu serta tempat dengan berusaha menemukan suatu titik keseimbangan yang serasi dan selaras.
Demi Allah, Tuhan yang telah menciptakan waktu dan ruangan untuk kita dengan iradat-Nya kita dapat mempersatuan rasa egois ke arah yang baik. Aku memilih kamu untuk dapat ku jadikan cermin bagiku dimana aku dapat menemukan dan mengenali diriku yang utuh sebelum hilang dan diambil kembali hidup dan kehidupanku oleh-Nya. Tanpa menyingkirkan keyakinanku terhadap adanya hari akhir yang kuyakini dapat menyingkap semua dan segala rasa keingintahuan aku akan diri, jiwa. Semoga, semoga semua itu dapat aku raih, bukankah aku !


Baca selengkapnya »

Renungi, resapi, hayati, dan komunikasikan.

Renungi, resapi, hayati, dan komunikasikan.
Adakah titik temu, antara kenyataan dan harapan.
Hubungkan kenyataan yang menjadi keinginan dengan garis khayal angan sehingga nyatalah bentuk kehidupan ideal yang terencana dan absolut untuk hidup dan kehidupan. Ketika membayangkan dan berimajinasi semua hasrat dan logika kita tercurah guna menyibak masa depan diri dengan bercermin pada masa lalu dan meyikapi masa sekarang ini. Renungi bahwa semua yang ada mempunyai pola, struktur, dan manajemen yang rapi serta ideal. Satu bentuk ideal yang mutlak.
Resapi dan hayati cita rasa kehidupan dan memetik semua makna yang terkandung di dalamnya membuat kita semakin tak pernah mengetahui eksistensi. Memikul masa lalu guna menyosong masa depan gemilang yang dipenuhi rona warna dan hikmat hidup. Pernahkah terlintas dalam benak satu kekhawatiran tatkala semua menjadi tidak berdiri ? manakala itu terjadi jangan kau salahkan suatu usaha dan doa yang tak luput darimu.
Hari ini, ketika gelisah itu datang menghampiri dan berhamburan mengelilingi menelan logika dan melumat akal sehat. Saya bukanlah seorang penulis yang mampu merangkaikan kata-kata bijak dan sumpah serapah namun tanpa disadari atau tidak menyadari bahwa pribadi ini telah menulis dan merangkainya dalam lembaran-lembaran waktu dan lembaran-lembaran jiwa yang pernah bersangkut dan terpaut. Semua ini, apa yang tertuang dalam lembar demi lembar yang tersusun dan teruntai akan dipersembahkan kepadamu!

Baca selengkapnya »

17 March 2009

Saya dan Pesta Demokrasi

Sudah dekat, tinggal menghitung hari. Pemilu, Pesta Demokrasi, ajang lima tahunan dimana rakyat memilih wakil yang dapat dipercaya.

Pemilu oh pemilu… kini sepi, tak tercium baumu selain sikap acuh dari saya dan sebagian rakyat lain yang tidak simpati akan kedatanganmu. Saya tak mengais rezeki dari tibanya kamu, saya tidak menyimpan harapan dari keberadaanmu.

Saya tak bersemangat untuk mengikuti pestamu, bukan pelulusan bagi saya, bukan pertempuran buat saya. Apa dan bagaimana hasilmu kelak tak ternikmati oleh saya.

Tak dekat saya dengan panitiamu, tak akan ada buat saya puncak tumpeng atau potongan roti pertama untuk saya.

Bahkan sayup-sayup terdengar alunan lagumu menghibur pun tak ku dengar lagi. Yang ada hanya suara-suara orang menjajakan dirinya, yang ada hanya gambar-gambar orang dengan senyuman berharap.

Banyak selebaran, gambar tempel, penanggalan dari berbagai orang dengan senyum berharap. Berharap saya menjatuhkan pilihannya. Saya hanya diam dan kaku… bisu buta dan tuli.


Baca selengkapnya »

Pemilihan Umum

Dulu ketika sekolah dasar, untuk lulus ujian pelajaran kesenian yang di Evaluasikan di sekolah dasar, setiap siswa harus dapat menghapal minimal 10 lagu wajib nasional. Salah satu lagu yang saya hafal kala itu sampai sekarang adalah lagu Pemilihan Umum. Apalagi setiap menjelang pemilu lagu tersebut dikumandangkan di stasiun televisi (TVRI dan hanya satu-satunya waktu itu) dan radio-radio, bahkan seingat saya dicorong-corong mobil Departemen yang dipimpin oleh Bapak Harmoko Kala itu.

Pemilihan umum telah memanggil kita, sluruh rakyat menyambut gembira…

Hak demokrasi pancasila, nikmat Indonesia merdeka…

Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya, pengemban ampera yang setia…

Dibawah Undang-undang Dasar Empat Lima kita menuju kepemilihan umum.

Tapi sekarang…. di era reformasi, tak pernah saya dengar lagu tersebut sesering mungkin di putar. Apakah tak indah lagi lagu itu? sudah jenuh atau tak enak di dengar? padahal saya yakin pengarangnya sudah mencurahkan perasaanya untuk lagu tersebut. Bahkan beberapa tahun lalu salah satu Band kenamaan Indonesia telah merilis ulang lagu tersebut agar lebih up to date tapi tetap saja, tak lama…. sudahlah.

Kini semangat demokrasi memang meningkat, terbukti dengan puluhan partai berdiri dengan ribuan caleg tetapi semangat untuk memilih menurun. Jadi lagu Pemilu tersebut mungkin akan saya nyanyikan dengan jenis hymne dengan lirik kira-kira seperti ini

Pemilihan umum telah memanggil kita, sluruh rakyat menyambut biasa

Hak demokrasi pancasila, ini kah nikmatnya Indonesia merdeka…

Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya, pengemban ampera yang setia…

Dibawah Undang-undang Dasar Empat Lima kita menuju kepemilihan umum.

Lalu… Lantas

Pantas!

Semoga tak ada yang Golput dalam pemilu kali ini. Karena akan banyak Goltip (Golongan Tipu-Tipu). So, What!

Permios


Baca selengkapnya »

Saya dan Negara Ku

Ada pepatah berbunyi “Right or Wrong is My Country”, entah apa maksud sebenarnya dari kalimat itu. Sikap nasionalisme yang harus tinggi? Rasa memiliki terhadap negara yang tinggi?

Tak diragukan lagi, apa dan siapa pun di wilayah republik ini punya nasionalisme yang tinggi, semangat kenegaraan yang tak perlu diuji lagi. Percaya atau tidak tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Mengenai rasa memiliki terhadap negara yang tinggi dapatlah dari sikap para pejabat, pengurus negara dari tingkat terendah sampai yang tertinggi yang enggan memberhentikan diri ketika tak becus mengurusi negara ini. Ini Ini dan ini, rasa memiliki negara yang tinggi, seakan republik ini punya moyangnya dari dulu.

Moyangnya dulu “PAHLAWAN” dan secara otomatis menjadi komisaris, pendiri, pejuang di Republik ini.

So, jika moyangku dulu bukan pahlawan, pendiri, pejuang, atau bahkan cuma pendatang baru di negeri ini, di republik ini tak bisa apa-apa karena nasi, singkong, beras di negeri ini punya dia, dia, dia anaknya, cucunya,cicitnya itu loh.

Saya mau bagian saya, tak adakah peran saya untuk negara ini? tapi lebih baik jadi penonton yang bisa sorak horeeeeeeee……

permios!
Baca selengkapnya »

The Survivors

Kompas, Sabtu 7 Maret 2009
Belakangan ini, dari berbagai arah, baik dalam pertemuan maupun melalui mailbox saya, kiriman CV bertambah, dari mereka yang menvcari kesmpatan untuk “lompat” ke tempat kerja baru. Ketika salah satu CV saya tanggapi dan menggali lebih dari alasannya untuk berpindah kerja, yang bersangkutan menjawab bahwa ia berjaga-jaga, karena perusahaannya kelihatan sedang “berbenah”. Sebagai dampak terhadap krisis global saat ini, kita sama-sama menyadari bahwa memang di banyak perusahaan tengah dilakukan evaluasi dan pencermatan terhadap efektivitas sumber daya manusianya.
Memang kenyataan yang sudah lumrah bahwa investasi di human capital akan segera dianggap sebagai investasi yang mudah dipangkas. Dari pihak perusahaan, secara law of commerce ada kecenderungan menganggap karyawan sebagai beban. Dari pihak karyawan, meskipun ada yang optimis, tak urung mencuat rasa was-was bahwa dialah yang akan dipilih untuk “dilepas”, entah karena gaji yang dianggap terlalu besar atau karena merasa bahwa produktivitasnya tidak terlalu nyata.
Dalam situasi ini, bersikap pasif sudah pasti salah. Namun, untuk bersikap proaktif juga tidak selamanya dibenarkan. Proyek yang sedang berjalan dibekukan, sementara proyek baru ditunda. Anak buah berharap pada kita, sementara atasan juga tidak bisa memberi jawaban pasti atas pertanyaan yang kita ajukan. Sementara karyawan sadar bahwa gaji tidak bisa dinaikan, biaya perlu ditekan dan semua orang dituntut bekerja ekstra keras untuk “menyelamatkan” angka penjualan, mungkinkah ada sikap yang tepat dalam menghadapi situasi ini?
Berpikir dan Bersikap sebagai “Survivor”
Seorang partner di McKinsey, saat ditanya oleh seorang peserta ceramah mengenai kunci suksesnya meraih jenjang bergengsi di konsultan ternama itu menjawab, “Bila ingin menjadi partner, bersikaplah sebagai partner, bersikaplah sebagai partner.” Nasihat itu sebetulnya bisa kita terapkan dalam situasi di mana kita tidak berada dalam posisi yang menentukan. Dalam krisis dan posisi terjepit, kita tidak perlu bersikap sebagai objek yang tidak berdaya, karena itu akan membuat diri kita benar-benar tidak berdaya.
Bersikap seolah-oleh kita memegang posisi yang menentukan atau berada dalam tim yang hebat akan sangat membantu produktivitas. Berpikir dan bersikap survivor membuat orang akan tenggelam dalam sikap pesimis. Tentu saja, kewaspadaan perlu ditingkatkan, namun bersikap ceria dan pede sangat dibutuhkan, baik oleh diri kita sendiri maupun orang di sekitar kita. Dalam keadaan sesulit apapun, orang tentu akan memilih ripada yang belum-belum sudah lesu, bukan?
Fokus ke Masa Depan
Berfokus ke masa depan ternaya menimbulkan “power” tersendiri. Konon, para survivor atau mereka yang kebanyakan bertahan di kamp konsentrasi Jerman adalah mereka yang tak putus harapan pada masa depan. Dalam pembahasan Mourning and Melancholia, Bapak Psikologi, Freud, juga mengatakan bahwa seseorang bisa keluar dari masa masa depresinya, hanya bila ia bisa melihat masa depan yang lebih cerah dan membayangkan masa depannya dengan jelas. 
Dalam bisnis, berangan-angan mengenai masa depan bentuknya tentu sedikit berbeda. Survivor dalam bisnis, perlu berantisipasi dengan memfokuskan pada kebutuhan pelanggan di masa depan. Bisa jadi berfokus pada pelanggan adalah satu-satunya jalan keluar di masa sulit begini, karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak bisa meneruskan bisnis.
Saat kondisi sulit begini, kita pun perlu sedikit menelan gengsi. Turun tangan langsung mengunjungi pelanggan yang selam ini didelegasikan ke anak buah, menunjukan sikap kooperatif saat diharuskan beketja di bawah komando kolega yang lebih junior karena adanya peleburan devisi, ataupun berdiri langsung sebagai frontliners untuk melayani langsung, malahan akan terlihat keren karena mengekspresikan fleksibelitas dan kemampuan kita.
Ikatan emosional
Inilah sebetulnya saat-saat di mana kita betul-betul perlu mempraktikan kemampuan kita berempati. Tantangan yang meningkat, krisis dan deraan bekerja lebih keras untuk survive, kadang membuat banyak orang merasa dirinya paling susah sedunia, sehingga menutup mata untuk merasakan apa yang dirasakan oleh teman, bahkan atasannya. Di masa sulit begini, banyak pimpinan perusahaan yang merasa “lonely”, karena adanya hambatan bagi mereka untuk sharing perasaan dan kecemasannya pada anak buah. Hal ini bukan disebabkan karena kerahasiaan atau tuntutan perusahaan, tetapi lebih pada lemahnya koneksi atau ikatan emosional antara pimpinan dengan bawahan, sehingga bawahan pun tidak ada yang mendekatkan diri dan menunjukan ketulusan rasa empatinya terhadap kesulitan pimpinan.
Emotional bonding, meskipun sudah ada dalam diri setiap individu sebagai manusia, perlu juga dipelajari dan senantiasa kita asah. Dengan kesamaan rasa terhadap krisis yang dihadapi, karyawan perusahaan bahkan bisa lebih kompak, merapatkan barisan untuk memperkuat kelompok dan merasakan kesatuan yang menginspirasikan. 
Terlihat, Terdepan
Di era elektronik, di mana orang mudah mengekspresikan dirinya di dunia cyber melalui twitter, facebook, dan media gaul lainnya, jagan sampai kita lupa bahwa “penampakan” riil sangat berguna, bahkan tidak tergantikan. Untuk membangun kredibilitas dan terlihat, tentu saja kita perlu hadir dan berpartisipasi lebih banyak. Seorang teman kerja kerap berujar :”kerjaan numpuk, dikejar deadline”, saat ditanyakan alasan mengapa ia sering absen dalam acara informal kantor atau baru hadir pada saat acara sudah akan berakhir. Bolak-balik melontarkan éxcuse seperti ini tentu saja tidak mendatangkan simpati, bahkan bisa jadi orang malah mempertanyakan kemampuan kita untuk mengelola pekerjaan secara smart.
Merasa tidak jagoan juga bukan alasan kita untuk tidak berpartisipasi dalam kegiatan olah raga. Kita bisa hadir for fun untuk meramaikan acara. Excuse bahwa kita lemah dan berpenyakit dalam acara outing misalnya, hanya menyebabkan orang berpikir bahwa kita memang orang yang lemah. Kita perlu mengupayakan agar menjadi cooperate citizen yang utama. Bila bukan sebagai pengurus, jadilah partisan terdepan.
Eileen Rachman & Sylvina Savitri


Baca selengkapnya »
home